Pengutukan Pohon Ara
Mendengar & Mengerti & Memandang & Menanggap
Ucapan Yesus Yang Sulit* Markus 11:12-22
11:12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.
11:13 Dan
dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya
untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi
waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja,
sebab memang bukan musim buah ara.
KJV, And
seeing a fig tree afar off having leaves, he came, if haply he might
find any thing thereon: and when he came to it, he found nothing but
leaves; for the time of figs was not yet.
TR, και
ιδων συκην μακροθεν εχουσαν φυλλα ηλθεν ει αρα ευρησει τι εν αυτη και
ελθων επ αυτην ουδεν ευρεν ει μη φυλλα ου γαρ ην καιρος συκων
Translit. interlienar, kai
{lalu} idôn {karena melihat} sukên {pohon ara} makrothen {(dari) jauh}
echousan {(yang) mempunyai} phulla {daun-daun} êlthen {ia datang} ei ara
{kalau-kalau} heurêsei {ia akan menemukan} ti {sesuatu} en {pada} autê
{dia} kai {tetapi} elthôn {ketika datang} ep {pada} autên {dia} ouden
{tidak satupun} euren {Ia menemukan} ei mê {kecuali} phulla {daun-dahun}
ou {bukan} gar {sebab} ên kairos {musim} sukôn {buah-buah ara}
11:14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.
KJV, And Jesus answered and said unto it, No man eat fruit of thee hereafter for ever. And his disciples heard it.
TR, και αποκριθεις ο ιησους ειπεν αυτη μηκετι εκ σου εις τον αιωνα μηδεις καρπον φαγοι και ηκουον οι μαθηται αυτου
Translit. interlienar, kai
{lalu} apokritheis {mulai} ho iêsous {Yesus} eipen {berkata} autê
{kepadanya} mêketi {tidak lagi} ek {dari} sou {mu} eis ton aiôna
{selama-lamanya} mêdeis {satupun} karpon {buah} phagoi {kiranya makan}
kai {dan} êkouon {mendengar} hoi mathêtai {murid2} autou {Nya}
11:15 Lalu
tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke
Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di
halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang
merpati dibalikkan-Nya,
11:16 dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.
11:17 Lalu
Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan
disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah
menjadikannya sarang penyamun!"
11:18 Imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka
berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat
seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.
11:19 Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.
11:20 Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya.
11:21 Maka
teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada
Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."
Kejadian
ini dikisahkan oleh Markus, dan juga Matius. Markus mencatat Tuhan
Yesus dan murid-muridNya setelah memasuki Yerusalem. Ditengah jalan Ia
merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon Ara yang sudah berdaun. Ia
mendekatinya untuk melihat kalau-kalau ia mendapatkan apa-apa dari pohon
itu. Tetapi waktu Ia tiba disitu tiba disitu, Ia tidak mendapat apa-apa
selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Kemudian Ia
mengatakan "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!".
Tuhan
Yesus dan murid-muridNya kemudian meneruskan perjalanan mereka ke
Yerusalem dimana hari itu Tuhan Yesus menyucikan Bait Allah. Sore
harinya mereka kembali ke Betania. Keesokan harinya ketika mereka
melewati tempat yang sama, mereka mendapati pohon ara itu sudah kering
sampai ke akar-akarnya, maka teringatlah Petrus akan apa yang telah
terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering " (ayat 20-21).
Bukankah
tidak masuk akan untuk mengutuk pohon ara itu karena tidak berbuah
sebab seperti kata Markus memang mukan musim buah ara?
Problem ini
telah bisa diatasi dengan sangat memuaskan dalam diskusi mengenai "Pohon
Ara yang Tidak Berbuah" yang dipublikasikan bertahun-tahun yang lalu
oleh WM Christie. Ia adalah seorang pendeta Gereja Skotlandia di
Palestina yang berada dibawah pengawasan pemerintahan Kerajaan Inggris.
Pertama-tama
ia menunjukkan dimana kejadian itu berlangsung [kalau Tuhan Yesus
disalib pada tanggal 3 April tahun 30 Masehi (tanggal 14 Nisan tahun
3790 kalender Yahudi), maka kejadian itu berlangsung pada hari-hari
pertama bulan April].
"Maka", tulis Dr. Christie, :
"Fakta-fakta
yang bertalian dengan pohon ara ialah sebagai berikut. Menjelang akhir
Maret, daun-daun mulai bersemi dan dalam waktu kira-kira satu minggu,
penuhlah pohon itu dengan daun. Bersamaan dengan ini, atau bahkan
kadang-kadang lebih awal, muncullah kuntum-kuntum buah yang kecil. Ini
belum merupakan buah ara yang sesungguhnya, tetapi merupakan buah ara
pendahulu. Kalau besarnya sudah seperti buah almond
hijau, maka buah itu bisa dimakan oleh petani atau siapa saja yang
lapar. Bila buah pendahulu itu sudah mencapai taraf kemasakannya, buah
ini akan rontok sendiri" (WM Christie, Palestine Calling, London 1939, p 118-120)
Dalam Ensiklopedia Britanica di bab "Pohon Ara", menulis demikian
"
yang paling primitif adalah Ara Capri, pada umumnya dikenal sebagai
jenis buah ara yang dapat dimakan. Pohon ara capri berbuah tiga kali
pada setiap musim pertumbuhan-nya. yang pertama adalah buah musim semi
(profichi), kedua buah musim panas (mammoni) dan ketiga buah musim
dingin (mamme)".
Untuk pembaca awam, yang mungkin
menganggap aneh mengapa Yesus mencari buah ara ketika pada saat itu
bukan musim berbuah. Dia sebenarnya tidak mengharapkan adanya buah,
tetapi sesuatu yang lain.
Perhatikan dalam pasal 13, Yesus tidak
mengharapkan menemukan buah ara, tetapi ia mencari "sesuatu" (Yunani,
"τις - tis" . Kemungkinan yang dicari adalah tipe Mamme.
yang dapat diharapkan masih ada hingga akhir musim dingin menuju musim
semi. Atau juga yang dimaksud oleh Dr Christie yang ia istilahkan dengan
"buah ara pendahulu" (sebelum adanya profichi).
Untuk diingat bahwa pohon ara adalah termasuk salah satu makanan
utama/dasar di Timur tengah. Yesus tidak menemukan "sesuatu" untuk
dimakan di pohon tersebut dan Ia mengutuk-nya.
Kalau keterangan
diatas ini merupakan makna yang sebenarnya dari kata-kata Tuhan Yesua,
mengapa ada orang-orang tertentu yang menganggap kejadian tersebut
mempunyai arti khusus? Karena memang ada arti khusus-nya. Seperti
dicatat oleh Markus, perumpamaan ini merupakan kejadian sesungguhnya.
Peristiwa
ini bukan kasus kekecewaan Yesus,yang mengakibatkan ungkapan
ketidaksabaran. Hal ini adalah pelajaran iman yang sangat besar dan tak
terlupakan oleh Anak Manusia tentang JANGANlah tidak berbuah.
Pohon
ara adalah lambang bangsa Yahudi, yang berlimpah-limpah dalam daun-daun
pekerjaan keagamaan, tapi mandul dalam buah-buah kebenaran. Pengutukan
pohon itu menubuatkan nasib para pembesar Yahudi, yang saat itu siap
untuk menolak Mesias mereka. Israel Memang diumpamakan dengan pohon ara.
* Hosea 9:10
Seperti buah-buah anggur di padang gurun Aku mendapati Israel dahulu; seperti buah sulung sebagai hasil pertama pohon ara
Aku melihat nenek moyangmu. Tetapi mereka itu telah pergi kepada
Baal-Peor dan telah membaktikan diri kepada dewa keaiban, sehingga
mereka menjadi kejijikan sama seperti apa yang mereka cintai itu.
-----
Tindakan
Yesus Kristus melambangkan hukuman yang akan datang atas Israel yang
tidak percaya. Israel diumpamakan dengan pohon ara dalam Hosea 9:10,
suatu bagian tentang hukuman karena melanggar penjanjian Allah.
Ada 2 pelajaran utama yang dapat kita pelajari dari kisah ini. di dalam pasal 14 kita membaca Yesus mengutuki pohon: "Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!" (Markus 11:14)
Pelajaran pertama yaitu, Pengikut Kristus harus memproduksi buah-Roh. Kegagalan melakukan ini akan mengakibatkan kutukan akhir yaitu dicampakkan ke dalam lautan api. Matius 25:14-30.
Pelajaran kedua, tentang percaya/ iman bahwa Yesus berkuasa. Kita baca dalam di dalam :
* Markus 11:20-24
11:20 Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya.
11:21
Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata
kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah
kering."
11:22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!
11:23
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung
ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang
hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi,
maka hal itu akan terjadi baginya.
11:24 Karena itu Aku berkata
kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu
telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Tuhan
memberikan investasi kepada umat yang dipanggil-Nya. Dia memberikan
mereka harta yang berharga yaitu Roh Kudus dan dia mengharapkan
pengikutNya untuk menggunakannya dan bertumbuh dalam karakter spiritual.
-----
Pelajaran yang terkandung peristiwa
pengutukan pohon ara dalam Markus 11 ini, sama dengan pelajaran yang
terkandung dalam perumpamaan yang dicatat dalam Lukas mengenai Perumpamaan tentang pohon ara yang tdak berbuah :
* Lukas 13:6-9
13:6
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara
yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada
pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
13:7 Lalu ia berkata kepada
pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah
pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini!
Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
13:8 Jawab orang
itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul
tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
13:9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
Didalam
perumpamaan itu dikisahkan seorang pemilik kebun anggur datang selama
tiga tahun berturut-turut untuk mencari buah pohon ara yang tumbuh di
kebunnya. Tetapi tahun lepas tahun lewat dan ternyata pohoj ara itu
tidak berbuah. Maka ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu untuk
menebang pohon ara itu karena pohon itu hidup di tanah itu dengan
percuma.
Maka Tuhan Yesus jelas-jelas menggunakan pohon ara
sebagai simbol ketika Ia mengajar. KutukanNya pada pohon ara yang tidak
menghasilkan buah itu sesungguhnya adalah kutukan terhadap orang-orang
Yahudi dan kematian rohani mereka. Pohon ara juga dipakai dalam bagian
lain dari Alkitab sebagai lambang para pemimpin (Hakim-hakim 9:10-11).
Perhatikanlah konteksnya yakni Kristus mensucikan Bait Allah (Markus
11:15-17) dan kutipan-Nya dari Yesaya 56:7 dan Yeremia 7:11.
Didalam
kedua perumpamaan ini , baik yang merupakan kejadian sebenarnya maupun
yang berupa sebuah perumpamaan, tanpa kesukarang bisa ditarik kesimpulan
bahwa pohon ara itu menggambarlkan Istael. Orang-orang Yahudi yang tak
mau menerima Tuhan Yesus datang membawa pesan Allah. Sikap mereka itu
mengakibatkan kehancurannya. Di bagian lain Lukas mencatat bagaimana
Tuhan Yesus menangisi kota Yerusalem. Kota Yerusalem sebagai pusat dari
Israel yang tidak mengerti apa yang perlu bagi kesejahteraannya yang
sesungguhnya. Ia menubuatkan kehancuran kota itu "karena engkau tidak mengetahui saat bilamana Allah melawat engkau" (Lukas 19:41-44).
Dalam
implikasi kehidupan kita sekarang ini, Gereja/ jemaat bisa juga
digambarkan sebagai pohon yang sedang bertumbuh; maka jika jemaat itu
tidak ada buahnya, jemaat digambarkan seperti Pohon ara yang tidak
pernah berbuah.
Blessings in Christ,
Shalom..