Selasa, 20 Agustus 2013

Keotentikan YESUS KRISTUS (History)

Sifat-Sifat Dasar Dari KRISTUS..
"Mereka" tidak mengenal sistem "Kurban Pengampunan Dosa" maka mereka tidak bisa menerima Hakikat Kurban Yesus di kayu salib. Teman Muslim juga tidak mengenal bahwa dosa sebenarnya adalah seperti suatu hutang yang harus dibayar, maka jikalau Allah mengampuni dosa-dosa manusia, maka pihak Allah-lah yang membayar "hutang" itu. Dan hutang itu dibayar-Nya sendiri oleh kurban Yesus di kayu salib. Silahkan baca artikel2 ini :

BUKANKAH ALLAH BISA MENGAMPUNI SAJA?
APA PERLUNYA ALLAH MENYERAHKAN NYAWA YESUS UNTUK PENEBUSAN DOSA?

Dosa itu identik dengan HUTANG. Konsekwensi DOSA adalah MATI, maka harus ada NYAWA untuk membayarnya. Seperti dijelaskan di Artikel di atas bahwa, Allah sendiri menetapkan bahwa setiap pelaku dosa harus dihukum mati dalam kekekalan (dengan istilah "upah dosa adalah maut", Kejadian 2:17, Roma 6:23), maka manusia tidak mungkin bisa membayar harga sebesar itu dengan usaha amal-ibadah atau cara apapun yang sama halnya dengan hukuman mati di pengadilan yang tak bisa dilunaskan dengan jasa apapun yang pernah dibuat oleh si terhukum!

Tuhan Yesus sendiri mengajarkan bahwa dosa adalah hutang, bandingkan kedua ayat ini :

* Matius 6:12
LAI TB, dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; bersalah kepada kami;
KJV, And forgive us our debts, as we forgive our debtors.
NIV, Forgive us our debts, as we also have forgiven our debtors.
TR, και αφες ημιν τα οφειληματα ημων ως και ημεις αφιεμεν τοις οφειλεταις ημων
Translit interlinear, kai {dan} aphes {ampunilah} hêmin {kami} ta opheilêmata {akan hutang-hutang (kesalahan2) } hêmôn {kami} hôs {seperti} kai {juga} hêmeis {kami} aphiemen {sudah mengampuni} tois {orang-orag} opheiletais {yangberhutang (bersalah)} hêmôn {(kepada) kami}

Dalam pola pikir Semitik kata "dosa" itu adalah 'hutang'. Maka, "pengampunan dosa" menurut pola pikir orang Yahudi itu ibarat seseorang yang punya hutang tapi dianggap lunas. Karena itu 'setiap orang yang berhutang (bersalah) kepada kami' berarti 'setiap orang yang berdosa kepada kami'. Dalam Matius 6:12 penggunaan kata 'hutang' dalam arti 'dosa', yang persamaannya bisa kita lihat dalam Kitab Lukas dibawah ini

* Lukas 11:4
LAI TB, dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."
KJV, And forgive us our sins; for we also forgive every one that is indebted to us. And lead us not into temptation; but deliver us from evil.
NIV, Forgive us our sins, for we also forgive everyone who sins against us. And lead us not into temptation."
TR, και αφες ημιν τας αμαρτιας ημων και γαρ αυτοι αφιεμεν παντι οφειλοντι ημιν και μη εισενεγκης ημας εις πειρασμον αλλα ρυσαι ημας απο του πονηρου
Translit interlinear, kai {dan} aphes {ampunilah} hêmin {kami} tas hamartias {(akan) dosa-dosa} hêmôn {kami} kai {juga} gar {sebab} autoi {sendiri} aphiemen {kami mengampuni} panti {setiap (orang)} opheilonti {yang berhutang (bersalah)} hêmin {terhadap kami} kai {dan} mê {janganlah} eisenegkês {membawa} hêmas {kami} eis {kedalam} peirasmon {godaan} alla {tetapi} rusai {lepaskan} hêmas {kami} apo tou {dari} ponêrou {yang jahat}

Perhatikan dalam Lukas 11:4 ini dimana kata "dosa" (Yunani, "αμαρτια - hamartia") diparalelkan dengan kata "hutang" (Yunani, "οφειλο - opheilo").

Disini, Lukas menyajikan makna "hutang" sebagai "dosa" yang lazim dalam faham semitik kepada orang-orang non-Yahudi. Lukas adalah seorang petobat Yunani, satu-satunya orang bukan Yahudi yang menulis sebuah kitab di dalam Alkitab. Lukas menulis Injil ini kepada orang-orang bukan Yahudi guna menyediakan suatu catatan yang lengkap dan cermat "tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat". Maka wajar jika secara khusus Lukas menunjukkan apa arti "hutang" yang dirujuk sebagai "dosa" oleh masyarakat semitik.

"Mereka" boleh saja mengatakan bahwa dosa bisa dibayar dengan amal-ibadah, dengan cara memohon ampunan, namun hal tersebut tidak dapat diselaraskan dengan apa yang ditulis dalam Alkitab kami, bahwa dosa adalah "hutang" yang harus dibayar. Kematian Yesus Kristus di kayu salib adalah KEMATIAN KURBAN untuk membayar hutang-hutang dosa manusia. Qur'an tampaknya tidak mengenal kematian kurban, dari situlah dapat kita pahami seringkali kita mendapat pertanyaan-pertanyaan atau bahkan serangan-serangan yang memojokkan, tuduhan bahwa Yesus tidak mungkin mati disalib juga hal-hal yang dituduhkan disini, dan lain sebagainya. Namun jika Anda jeli sesungguhnya QS 19:33 tersurat nubuat Yesus (Isa) akan kematian kurban bagi dirinya dan kebangkitannya.

    "Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali."

Kematian kurban itu sudah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama dalam Yesaya 52:13 sampai dengan Yesaya 53:1-12 dengan judul perikop HAMBA TUHAN yang MENDERITA. Dituliskan tentang kedatangan seorang Hamba yang akan berkorban, dinubuatkan sejak awal bahwa Ia akan menderita, dihina, dianiaya dan mati sebagai korban tebusan bagi umat yang seharusnya dihukum mati karena dosa-dosanya.

Yesus Kristus sendiri berkata dalam :

* Lukas 24:26 LAI TB, Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?KJV, Ought not Christ to have suffered these things, and to enter into his glory?TR, ουχι ταυτα εδει παθειν τον χριστον και εισελθειν εις την δοξαν αυτου Translit. interlinear, oukhi {bukankah} tauta {(hal-hal) ini} edei {harus} pathein {menserita} ton khriston {Mesias/ Kristus} kai {lalu/ kemudian} eiselthein {masuk} eis {ke dalam} tên doxan {kemuliaan} autou {-Nya}

Jadi, kematian Yesus Kristus adalah kematian kurban, yang berlainan dengan dengan kematian martir. Kematian Yesus tidak ada hubungannya dengan emosi, kebencian atau karena iming-iming mendapat upah surgawi malainkan justru bertujuan membayar harga tebusan yang dapat langsung menyelamatkan jiwa umatNya. Dan kematian-kurban ini dinyatakan dalam perkataan Yesus sendiri :

* Yohanes 10:11,17-18
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya
10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
10:18 Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.


"Mereka" tak dapat menyelaraskan keyakinannya dengan apa yang tertulis dalam Alkitab kami. Kami meyakini apa yang tertulis dalam Alkitab kami, keyakinan diantara kita tidak harus seragam dan tidak harus diselaraskan, bukan?
Sistem keselamatan dan pengampunan dosa, dijelaskan secara lengkap di artikel KESELAMATAN dari ALLAH, di keselamatan-dari-allah-vt214.html#p412


Semoga Bisa Membantu..

Blessings.. :)