Minggu, 25 Agustus 2013

Nama Allah & Strategi Pengabaran Injil dalam pelayanan Rasul Paulus

Nama Allah & Strategi Pengabaran Injil
dalam pelayanan Rasul Paulus




1. Pendahuluan :


Beberapa tahun belakangan ini Kekristenan di Indonesia cukup disibukkan dengan klaim dari beberapa aliran "Kelompok Pemuja Nama YAHWEH" yang mengharamkan nama Allah dengan alasan ‘Allah’ adalah nama "ilah" dari agama lain. Mereka juga mengklaim bahwa Allah sembahan orang Muslim adalah "ilah" atau "berhala" dan tidak sepantasnya kata "Allah" ini dipakai dalam menyebut Tuhannya umat Kristiani.

Suatu keanehan, mengapa hanya kata "Allah" yang dipermasalahkan, padahal ada kata lain dalam Alkitab bahasa asli yang dipakai sebagai nama Allah, yaitu "θεος - THEOS", Yunani. Kata "θεος - THEOS" ini disamping bermakna "Allah/ Elohim", kata ini juga digunakan untuk menyebut illah-illah (Kisah Para Rasul 14:11) bahkan setan dalam pengertian 'illah' (2 Korintus 4:4) ; namun hal tersebut dalam konteks "pemahaman" orang diluar Kristus.

Kata "θεος - THEOS" sepadan dengan kata Ibrani " אלהים - ELOHIM" , kata benda jamak maskulin bermakna Allah, ilah-ilah, dewa, dsb.

Sekarang, Perhatikan pemakaian kata "θεος - THEOS" dan " אלהים - ELOHIM" yang digunakan secara sepadan dalam ayat-ayat ini :


* Markus 12:29  
LAI TB, Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 
KJV, And Jesus answered him, The first of all the commandments is, Hear, O Israel; The Lord our God is one Lord:
Textus Receptus (TR), ο δε ιησους απεκριθη αυτω οτι πρωτη πασων των εντολων ακουε ισραηλ κυριος ο θεος ημων κυριος εις εστιν
Translit interlinear, ho de {dan} iêsous {Yesus} apekrithê {Dia menjawab} autô {kepadanya} hoti {bahwa} prôtê {pertama} asôn {dari segala} tôn entolôn {perintah-perintah} akoue {dengarlah engkau} israêl {Israel} kurios {Tuhan} ho theos {Allah} hêmôn {kita} kurios {Tuhan} heis {satu} estin {Dia adalah}


Yesus merujuk pada Firman yang terulis di :

* Ulangan 6:4
LAI-TB, Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
KJV, Hear, O Israel: The LORD our God is one LORD:
Hebrew with vowels,
שְׁמַע יִשְׂרָאֵל יְהוָה אֱלֹהֵינוּ יְהוָה ׀ אֶחָֽד ׃

Translit interlinear, SYEMA' {dengarlah} YISRA'EL {Israel} YEHOVAH {YHVH dibaca Adonay, TUHAN} 'ELOHEINÛ {Allah kita} YEHOVAH {YHVH dibaca Adonay, TUHAN} EKHAD {esa}"
 

Jikalau "Kelompok Pemuja Nama YAHWEH" berpendapat bahwa "nama Allah" tidak boleh diterjemahkan. Naskah bahasa asli Yunani TR diatas dengan jelas menulis bahwa 4 huruf suci Ibrani " יהוה – YHVH" ditulis dengan kata Yunani "κυριος - KURIOS" dan kata Ibrani " אלהים - ELOHIM" ditulis dengan kata Yunani "θεος - THEOS" dalam Markus 12:29. Dan kita tahu bahwa Naskah Alkitab Perjanjian Baru yang asli ditulis dalam bahasa Yunani, bukan Ibrani.


Menanggapi isu-isu yang dilontarkan "Kelompok Pemuja Nama YAHWEH" tersebut cukup banyak teolog yang memberikan tanggapan terhadap klaim ‘nama Allah’ yang diharamkan aliran tsb. Mengingat dalam script bahasa asli Alkitab Perjanjian Lama, didalamnya juga terdapat kata Allah dalam dialek Aramaic אֱלָהָא - 'ELAHA' atau אֱלָהּ - 'ELAH yang sinonim dengan " אלהים - ELOHIM" atau " אל - 'EL" atau "אלוה - 'ELOAH"; kata dalam dialek/bahasa Aram tersebut mirip dengan "Allah" dalam bahasa/dialek Arab. Tetapi toh penjelasan baik secara makna harfiah dan secara teologis itu tidak diindahkan oleh aliran tersebut.
 
Lihat artikel : Nama "ALLAH" Sebelum Masa Muhammad, di nama-allah-sebelum-masa-muhammad-vt554.html#p1101











2. LATAR BELAKANG RASUL PAULUS:


Rasul Paulus orang Ibrani asli dan dengan latar belakang aliran paling keras, yaitu golongan Farisi. Hal ini bukan hanya memberi dampak yang mendalam atasnya, tapi juga memberi kebanggaan yang besar. Ia telah mendapat pelajaran dari Gamaliel yang masyhur itu, dan telah berkembang lebih maju daripada kebanyakan temannya sezaman dalam soal agama Yahudi. (Kisah 26:5). Dengan demikian jelaslah bahwa Paulus adalah seorang yang menganut Monoteisme yang menyembah Allah Israel satu-satunya yang dikenal dengan YHVH ELOHIM.

Sebagai Yahudi, Paulus kuat kepercayaannya kepada Allah yang satu dan benar. Lebih dari itu ia memiliki keyakinan tentang kekudusan Allah. Dalam agama Yahudi kepercayaan ini memimpin kepada transendentalisme, tapi dalam teologia Kristen, Paulus tidak ada persoalan tentang Allah yang jauh. Allah didekatkan di dalam Yesus Kristus. Tapi tidak dapat diragukan bahwa bagi konsepsinya yang mulia tentang Allah, Paulus banyak berhutang kepada warisan Yahudinya :

* Roma 3:30
"Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa."

 

* 1 Korintus 8:6
"namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup."
 

* Galatia 3:20
"Seorang pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu." 


Pandangan Paulus tentang Allah dipengaruhi sekali oleh Perjanjian Lama dan oleh kepercayaan Yahudi yang konsekuen. Pandangan itu pada hakekatnya juga sama dengan yang terdapat dalam ajaran Yesus. Pandangannya tentang Allah tinggi, tapi ia tidak mengikuti kesalahan orang Yahudi sezamannya, yang menjadikan Allah jauh sekali (transendentalisme). Konsepnya tentang Allah dikuasai oleh gagasan tentang kasih karunia, yaitu kebaikan Allah yang bukan berdasarkan kelayakan manusia. Paulus tidak pernah dapat melepaskan diri dari gagasan, bahwa seluruh proses keselamatan itu adalah inisiatif Allah dan tidak tergantung pada usaha manusia. Ia tahu benar kasih Allah di dalam Kristus dan tidak pernah jemu untuk mengucapkan hal itu.

Yesus Kristus sendiri senantiasa berpatokan kepada Perjanjian Lama sedangkan monotheisme adalah dasar dan inti Perjanjian Lama. Klimaks Perjanjian Lama adalah Allah sendiri yang telah turun ke bumi untuk melaksanakan penyelamatan dunia dalam rupa Mesias yang ilahi, Manusia Ilahi :
 

* 1 Timotius 3:16, 
LAI TB, Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia (naskah Yunani: Allah (theos)), yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.
KJV, And without controversy great is the mystery of godliness: God was manifested in the flesh, Justified in the Spirit, Seen by angels, Preached among the Gentiles, Believed on in the world, Received up in glory
TR, και ομολογουμενως μεγα εστιν το της ευσεβειας μυστηριον θεος εφανερωθη εν σαρκι εδικαιωθη εν πνευματι ωφθη αγγελοις εκηρυχθη εν εθνεσιν επιστευθη εν κοσμω ανεληφθη εν δοξη 
Translit. interlinear, kai {adapun} homologoumenôs {yang harus diakui (siapapun)} mega {besar} estin {adalah} to tês {(itu)} eusebeias {ibadah} mustêrion {rahasia:} theos {Allah } ephanerôthê {Dia dinyatakan} en {dalam} sarki {daging,} edikaiôthê {terbukti benar /dibebaskan} en {oleh [dalam]} pneumati {Roh (Kudus)/ Roh-Nya,} ôphthê {dilihat} aggelois {oleh malaikat-malaikat,} ekêrukhthê {diberitakan} en {diantara} ethnesin {bangsa-bangsa (bukan Yahudi),} episteuthê {dipercayai} en {didalam} kosmô {dunia,} anelêphthê {diangkat} en {ke dalam/ dengan} doxê {kemuliaan.} 


3. STRATEGI PENGINJILAN :


Sebagai seorang Yahudi tulen, tetapi yang sudah diperbarui dalam Kristus, Paulus memberikan pemikiran-pemikiran baru dalam penginjilannya kepada orang-orang non Yahudi. Terhadap orang non Yahudi ini Rasul Paulus memberikan pendekatan yang sangat luwes. Demikian pula, Paulus banyak sekali memberikan terobosan-terobosan bagi orang-orang percaya dari kalangan non Yahudi, yang tidak mengenal sama sekali apa itu hukum Taurat, sunat, dan sebagainya.

Terhadap kalangan yang tidak mengenal siapa itu YHVH ELOHIM, Paulus memperkenalkan Allah yang dia sembah dengan cara yang bisa dipahami oleh kalangan yang tidak berlatar-belakang monoteisme Abraham.

Disuatu kesempatan penginjilannya, Rasul Paulus pernah memperkenalkan 'ilah bangsa kafir' sebagai Allah yang disembahnya. Hal yang sangat luar biasa sekali dilakukan oleh mantan Farisi ini dalam menjangkau orang-orang yang tidak berlatar belakang monoteisme. Paulus jelas tidak "mensakralkan" dalam pandangan yang sempit suatu "sebutan" terhadap "Pribadi yang ia sembah" yang lazimnya disebut YHVH ELOHIM oleh kalangan Yahudi. Karena esensi dari pelaksanaan Amanat Agung jelas lebih penting daripada penggunaan bahasa tertentu yang kadang dianggap sebagai 'bahasa surga'. Sebab Injil untuk semua bangsa yang menggunakan bahasa-yang berbeda-beda.


Selengkap kisahnya kita baca ayat dan penjelasannya dibawah ini :

4. PAULUS DI ATENA
 
* Kisah Para Rasul 17:16-34

* Kisah 17:16
LAI TB, Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala.
TR, εν δε ταις αθηναις εκδεχομενου αυτους του παυλου παρωξυνετο το πνευμα αυτου εν αυτω θεωρουντι κατειδωλον ουσαν την πολιν
Translit., Interlinear, en {di} de {adapun} tais athênais {Atena} ekdekhomenou {sementara menantikan} autous {mereka} tou paulou {Paulus} parôxuneto {bergejolak} to pneuma {roh} autou {nya} en {di dalam} autô {nya} theôrounti {ketika melihat} kateidôlon {yang penuh dengan berhala} ousan {adalah} tên {itu} polin {kota}
 

a. ATENA



Image


Atena merupakan kota yang mempunyai kedudukan yang sangat penting secara politik dan ekonomi. Sejak zaman purba, Atena juga terkenal akan berhala-berhalanya yang banyak dan mezbah-mezbahnya untuk dewa-dewa. Seorang yang bernama Petronius pernah menulis bahwa di Atena, orang lebih mudah menemukan suatu ilah (dewa) daripada seorang manusia! Seorang penulis lain yaitu Pausanias, menggambarkan bahwa di kota Atena saja terdapat patung-patung yang melebihi jumlah seluruh tanah di Yunani. Rupa-rupanya sudah 1000 tahun sebelum Kristus, Atena merupakan kota yang termasyhur. Sesudah kemusnahannya di tahun 430 sM oleh bangsa Persia, maka kota itu dibangun kembali dengan indah. Kota itu menjadi kota para ahli-ahli pikir dan pujangga, para filsuf da deniman. Oleh usaha sekolah-sekolah Filsafat yang terkenal, menjadilah kota Atena sebagai pusat ilmu pengetahuan Yunani.

Pada tahun 86 sM, kota ini direbut oleh bangsa Romawi, tetapi ibukota untuk seluruh Akhaya (Yunani) adalah Korintus. Setelah Roma menaklukannya, Kota Atena berstatus sebagai “cifitas foederata”, yang sama sekali terbebas dari kuasa gubernur propinsi Akhaya. Tidak membayar pajak ke Roma dan mempunyai otonomi di bidang pengadilan Intern. Dari ketiga kota universitas yang besar pada waktu itu, yaitu Atena, Tarsus dan Aleksandria. Atena adalah yang paling terkenal. Penulis Filo dari Aleksandria mengatakan bahwa Atena adalah yang pling tajam otaknya dari orang Yunani. Banyak pemuda Romawi pergi ke Atena untuk memperoleh pendidikan tinggi, termasuk Octavius (Kaisar Agustus) dari Roma, semasa mudanya juga belajar di kota ini.

Di kota Atena inilah Paulus mengembara. Strategi pemberitaan Injil Paulus sebenarnya tidak mencakup Atena, tetapi selama ia menanti kedatangan Silas dan Timotius. Paulus menjadi sangat tergerak melihat bagaimana kota itu penuh dengan patung-patung berhala. Kuil-kuil terkenal di Atena merupakan karya seni yang sulit ditandingi keindahannya, tetapi Paulus melihat sisi gelapnya, yaitu penyembahan berhala dibalik semua keindahan itu.


* Kisah 17:17
LAI TB, Karena itu di rumah ibadat ia bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang yang takut akan Allah, dan di pasar setiap hari dengan orang-orang yang dijumpainya di situ. 
TR, διελεγετο μεν ουν εν τη συναγωγη τοις ιουδαιοις και τοις σεβομενοις και εν τη αγορα κατα πασαν ημεραν προς τους παρατυγχανοντας
Translit., Interlinear, dielegeto {ia berdiskusi} men {disatu pihak} oun {karena itu} en {di} tê sunagôgê {sinagoga} tois {dengan orang-orang} ioudaiois {yahudi} kai {dan} tois {oranhg-orang yang} sebomenois {takut akan (Allah)} kai {dan} en {di} tê agora {pasar} kata {setiap} pasan hêmeran {hari} pros {dengan} tous {orang-orang yang} paratugkhanontas {kebetulan berada (disitu)} 


Paulus mula-mula pergi ke rumah ibadah, dimana juga hadir orang-orang Yunani yang menaruh minat, yang mungkin sudah mengikuti sebagian dari upacara hukum Taurat orang Yahudi. Sebagaimana lazimnya orang-orangpun duduk untuk berbicara dan berdiskusi. Disamping itu pula, Paulus juga berjalan-jalan ke pasar, yang ternyata bukan hanya sebagai tempat berjual-beli saja, melainkan juga sebagai tempat untuk bertukar-pikiran. Mudah bagi Paulus untuk ikut dalam percakapan-percakapan mereka. Paulus memanfaatkan kesempatan ini untuk memberitakan Injil Kristus.
 

* Kisah 17:18
LAI TB, Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah yang hendak dikatakan si peleter ini?" Tetapi yang lain berkata: "Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya. 
KJV, Then certain philosophers of the Epicureans, and of the Stoicks, encountered him. And some said , What will this babbler say ? other some, He seemeth to be a setter forth of strange gods: because he preached unto them Jesus, and the resurrection. 
TR, τινες δε των επικουρειων και των στωικων φιλοσοφων συνεβαλλον αυτω και τινες ελεγον τι αν θελοι ο σπερμολογος ουτος λεγειν οι δε ξενων δαιμονιων δοκει καταγγελευς ειναι οτι τον ιησουν και την αναστασιν αυτοις ευηγγελιζετο
Translit., Interlinear, tines {beberapa} de tôn epikoureiôn {pengikut2 epikuros} kai {DAN} tôn stôikôn {stoa} philosophôn {filsuf2} suneballon {berdebat} autô {dengan dia} kai {lalu} tines {beberapa} elegon {berkata} ti {apa yang} an {(hendak)} theloi {tujuan/ maksud} ho {orang} spermologos {yang berlagak tahu/ yang suka meleter} houtos {ini} legein {mengakatan} hoi de {(yang lain)} xenôn {asing} daimoniôn {dewa-dewa} dokei {ia rupanya} kataggeleus {pemberita} einai {adalah} hoti {sebab} ton iêsoun {(tentang) Yesus} kai {dan} tên anastasin {kebangkitan} autois euêggelizeto {ia memberitakan kabar baik (Injil) }


Terdapat 2 aliran filsafat yang paling terkemuka pada saat itu, yaitu Golongan Epikuros dan Golongan Stoa.

Golongan Epikuros, adalah golongan yang namanya diambil dari seorang pendirinya, yaitu Epikuros (341-270sM), mereka mempercayai bahwa dewa memang ada, tetapi sama sekali tidak mempedulikan kesejahteraan manusia. Menurut golongan ini, tujuan utama dari hidup manusia adalah untuk mencari kenikmatan yang harus dicari didalam kehidupan yang riang gembira, bebas dari penyakit atau kesulitan atau ketakutan, khususnya ketakutan akan maut.

Golongan Stoa, adalah golongan yang didirikan oleh Zeno dari Citini di Cyprus (kurang lebih 300sM). Mereka percaya bahwa ada dewa yang menjadi jiwa dunia ini yang diam didalam segala sesuatu, dan bahwa kehidupan yang berbahagia adalah kehidupan yang dijalani sesuai dengan alam. Karena dewa ada didalam semua manusia, maka semua manusia adalah bersaudara. Banyak penganut golongan Stoa yang memiliki kesadaran moral yang tinggi. Kaum Stoa, oleh guru yang pertama memberi pelajarannya di ‘stola poikile’, yaitu bangsal yang beraneka warna di Atena.

Kedua aliran diatas saling bertentangan satu sama lain dalam ajaran mereka. Ringkasnya dapat dikatakan bahwa aliran Epikuros adalah aliran yang lunak sekali terhadap manusia dan memberikan tempat yang luas bagi kenikmatan, mereka menyangkal kekuatan suatu asas rohani. Bagi aliran Epikuros, kebajikan adalah alat, dan kenikmatan adalah tujuan. Sedangkan bagi Aliran Stoa, harta tertinggi ialah kebajikan. Hakekat kebajikan adalah tawakal. Dan ajaran Stoa ini sangat keras.

Bagi penganut 2 golongan filsafat diatas ini, Paulus dianggap sebagai “peleter” atau orang yang sok tahu atau tukang omong kosong atau seorang intelektuil murahan. Kata ini di dalam bahasa aslinya ditulis “spermologos” adalah kata metafora yang berarti “burung yang mematuk benih sana-sini” , suatu kiasan yang dipakai bagi orang yang suka ngobrol.

Namun ada sebagian lain yang mendengarkan dengan baik-baik apa yang dikatakan Paulus. Pemberitaan Paulus mengenai Injil tentang Yesus Kristus dan kebangkitanNya, bagi telinga orang Yunani, kata “iêsous” (Yesus) dan “anastasis” (kebangkitan) mungkin dalam pendengaran mereka adalah seperti nama-nama dewa dalam suatu kepercayaan. Kebangkitan ini adalah merupakan tanda keilahian. Pengertian tersebut bukanlah hal yang asing dalam telinga mereka, bahwa mereka juga memahami kepercayaan tentang dewa yang dipuja dan mempunyai keilahian, seperti hikmat, kasih dan berbagai-bagai kebajikan. Pada tahap ini Paulus telah menembus kepada inti pemberitaan Injilnya. Namun dari reaksi orang-orang tersebut, kita ketahui bahwa apa yang dilakukan Paulus ini menimbulkan keengganan dan salah-paham bahkan ejekan dari sebagian pendengarnya.

 

b. SIDANG DI AREOPAGUS

* Kisah 17:19-20
17:19 LAI TB, Lalu mereka membawanya menghadap sidang Areopagus dan mengatakan: "Bolehkah kami tahu ajaran baru mana yang kauajarkan ini? 
TR, επιλαβομενοι τε αυτου επι τον αρειον παγον ηγαγον λεγοντες δυναμεθα γνωναι τις η καινη αυτη η υπο σου λαλουμενη διδαχη
Translit., Interlinear, epilabomenoi {setelah memegang} te {dan} autou {dia} epi {kedepan} ton areion pagon {Majelis Areopagus/Bukit Ares} êgagon {mereka membawa} legontes {berkata} dunametha {kami boleh} gnônai {tahu} tis {apa} hê kainê {baru} autê {ini} hê hupo {yang oleh} sou {engkau} laloumenê {diberitakan} didakhê {ajaran}
 

17:20 LAI TB, Sebab engkau memperdengarkan kepada kami perkara-perkara yang aneh. Karena itu kami ingin tahu, apakah artinya semua itu." 
TR, ξενιζοντα γαρ τινα εισφερεις εις τας ακοας ημων βουλομεθα ουν γνωναι τι αν θελοι ταυτα ειναι
Translit., Interlinear, xenizonta {yang mengherankan} gar {sebab} tina {beberapa (hal-hal)} eisphereis {engkau membawa masuk} eis {ke dalam} tas akoas {telinga-telinga} hêmôn {kami} boulometha {kami ingin} oun {karena itu} gnônai {tahu} ti an theloi tauta einai {apa arti hal-hal ini}


Areopagus, mengacu pada Bukit Ares (atau Mars) yang terletak diantara pasar dengan Akropolis atau tempat bertemunya dewan kota. Ayat 22& 23 lebih mendukung tempat yang kedua. Dewan ini bukanlah sebuah sidang pengadilan tetapi sekelompok orang yang bertugas mengawasi hal hal yang berhubungan dengan agama dan pendidikan. Paulus tampil dihadapan dewan ini untuk menjelaskan "filsafat" yang dianut olehnya, dan rupanya hal ini adalah untuk menentukan apakah ia boleh mengajar di Atena atau tidak.


* Kisah 17:21
LAI TB, Adapun orang-orang Atena dan orang-orang asing yang tinggal di situ tidak mempunyai waktu untuk sesuatu selain untuk mengatakan atau mendengar segala sesuatu yang baru. 
TR, αθηναιοι δε παντες και οι επιδημουντες ξενοι εις ουδεν ετερον ευκαιρουν η λεγειν τι και ακουειν καινοτερον
Translit., Interlinear, athênaioi {orang2 athena} de {adapun} pantes {semua} kai {dan} hoi {yang} epidêmountes {mengunjungi (kota itu)} xenoi {orang2 asing} eis {untuk} ouden ehteron {tidak satupun yang lain} eukairoun{memakai waktu} ê {selain} legein {mengatakan} ti {sesuatu} kai {dan} akouein {mendengar} kainoteron {sesuatu yg lebih baru}


Orang-orang Atena dan orang-orang asing yang tinggal disitu terkenal akan keingin-tahuan mereka, atau boleh disbut juga mereka ‘demam hal yang baru’ atau ‘demam berita’.

* Kisah 17:22-23
17:22 LAI TB, Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: "Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. 
TR, σταθεις δε ο παυλος εν μεσω του αρειου παγου εφη ανδρες αθηναιοι κατα παντα ως δεισιδαιμονεστερους υμας θεωρω
Translit., Interlinear, statheis {berdiri} de {lalu} ho paulos {paulus} en {di} mesô {sepan/ tengah} tou areiou pagou {Majelis aeropagus/ bukit ares} ephê {berkata} andres {hai orang2} athênaioi {atena} kata {dalam} panta {segala (hal)} hôs {bahwa} deisidaimonesterous {yang sangat beribadah } humas {kamu} theôrô {aku lihat}


17:23 LAI TB, Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. 
TR, διερχομενος γαρ και αναθεωρων τα σεβασματα υμων ευρον και βωμον εν ω επεγεγραπτο αγνωστω θεω ον ουν αγνοουντες ευσεβειτε τουτον εγω καταγγελλω υμιν
Translit., Interlinear, dierkhomenos {ketika berjalan keliling} gar {sebab} kai {dan} anatheôrôn {melihat dengan teliti} ta sebasmata {barang-barang yg disembah/ tempaty2 sembayang} humôn {-mu} heuron {aku menemukan} kai {juga} bômon {sebuah mezbah} en {di} hô {mana} epegegrapto {tertulis} agnôstô {YANG TIDAK DIKENAL} theô {(kepada) ALLAH/ ilah} hon {apa yang} oun {karena itu} agnoountes {tidak mengenal} eusebeite {kamu menyembah} touton {ini} egô {aku} kataggellô {memberitakan} humin {kepada kamu}


Ketika berdiri di tengah-tengah dewan itu, Paulus berusaha mencari titik temu dengan mengatakan bahwa mereka ‘sangat beribadah’ terjemahan ini lebih tepat ketimbang sangat percaya takhyul, namun kedua pengertian ini bisa dipakai.

Ia mengatakan demikian, karena memang orang Atena sangat menghormati ilah-ilah atau dewa-dewa mereka; Yosefus menyebut orang Atena atau orang Yunani sangat mementingkan hal keagamaan, penulis lain Aophokles dan Pausanias berkata hal yang sama.

Kemudian ia menyinggung hal kedua yang dilihatnya, yaitu suatu mezbah dengan tulisan "AGNÔSTOS THEOS"; “kepada allah (theos) yang tidak dikenal”. Pausanias dan Philostratos mengatakan bahwa memang di Atena ada mezbah-mezbah yang diperuntukkan bagi “allah yang tidak dikenal”. Paulus memakai hal tersebut, bahwa ia akan memperkenalkan “THEOS yang belum pernah dikenal mereka” dan ia memperkenalkan Allah yang hidup, Allah yang ia sembah.
 

* Kisah 17:24-25
17:24 LAI TB, Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, 
TR, ο θεος ο ποιησας τον κοσμον και παντα τα εν αυτω ουτος ουρανου και γης κυριος υπαρχων ουκ εν χειροποιητοις ναοις κατοικει
Translit., Interlinear, ho theos {Allah} ho {yang} poiêsas {telah menjadikan} ton kosmon {dunia} kai {dan} panta {segala} ta {yang} en {didalam} autô {nya} houtos {Ia ini} ouranou {(atas) langit} kai {dan} gês {bumi} kurios {TUHAN} uparkhôn {yang adalah} ouk {tidak} en {dalam} kheiropoiêtois {yang dibuat tangan manusia} naois {kuil2} katoikei {berdiam}


17:25 LAI TB, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. 
TR, ουδε υπο χειρων ανθρωπων θεραπευεται προσδεομενος τινος αυτος διδους πασιν ζωην και πνοην κατα παντα
Translit., Interlinear, oude {juga tidak} hupo {oleh} kheirôn {tangan-tangan} anthrôpôn {manusia} therapeuetai {dilayani} prosdeomenos {karena membutuhkan} tinos {sesuatu} autos {Ia sendiri} didous {memebrikan} pasin {kepada semua (orang)} zôên {hisup} kai {dan} pnoên {nafas} kata panta {(dan) segala sesuatu}
 

Paulus menjelaskan bahwa Allah adalah Sang Khalik (Pencipta) segala sesuatu, dan Tuhan diatas langit dan bumi, sehingga tidak mungkin Dia dapat tinggal di dalam bangunan yang dibuat manusia. Dia juga tidak memerlukan apa-apa yang sekiranya dapat diberikan oleh manusia sebab diriNya sendiri merupakan sumber dari segala kehidupan.

Penjelasan tersebut merupakan suatu jembatan untuk memberitakan sifat sebenarnya dari Allah Sang Khalik, bahwa manusialah yang hidup dari karunia/ belas kasihan Allah . Allah tidak membutuhkan atau tidak hidup dari pemberian manusia, tetapi manusia harus berbakti kepada Allah. Disini Paulus mengadakan pendekatan terhadap pengertian ‘agama buatan manusia’ yang dalam intisarinya justru menyimpang dari ibadah yang sejati kepada Allah.









* Kisah 17:26
Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, 
TR, εποιησεν τε εξ ενος αιματος παν εθνος ανθρωπων κατοικειν επι παν το προσωπον της γης ορισας προτεταγμενους καιρους και τας οροθεσιας της κατοικιας αυτων
Translit., Interlinear, epoiêsen {Ia menjadikan } te {dan} ex {dari} henos {satu (orang)} aimatos {darah} pan {setiap} ethnos {bangsa} anthrôpôn {dari umat manusia} katoikein {untuk berdiam} epi {di atas}pan {seluruh} to prosôpon {muka} tês gês {bumi} horisas{(dengan) menentukan} protetagmenous {yang telah ditetapkan} kairous {musim-musim} kai {dan} tas orothesias {batas-batas} tês katoikias {kediaman} autôn {mereka}
 

Allah adalah Sang Khalik, semua berasal dari sumber yang sama, dan semua orang bergantung kepadaNya. Dia telah memberikan bumi kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia itu. Suatu pemikiran yang sama ketika Paulus berkhotbah di hadapan orang Yunani di Listra (reff. Kisah 14:17). Allah yang satu-satunya dan mutlak itu telah menciptakan satu kemanusiaan di bumi, kepadaNyalah seharusnya mereka beribadah.

 
* Kisah 17:27
LAI TB, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. 
TR, ζητειν τον κυριον ει αρα γε ψηλαφησειαν αυτον και ευροιεν καιτοιγε ου μακραν απο ενος εκαστου ημων υπαρχοντα
Translit., Interlinear, zêtein {supaya mencari} ton kurion {TUHAN} ei ara {mudah-mudahan} ge psêlaphêseian {mereka berusaha mencari} auton {Dia} kai {dan} heuroien {menemukan Dia} kaitoige {walaupun} ou {tidak} makran {jauh} apo {dari} henos {datu} hekastou {masing-masing} hêmôn{kita} huparkhonta{karena (Ia) adalah}


Kemurahan Allah diwujudkan dalam dunia yang diciptakanNya seharusnya menuntun manusia untuk mencari Dia :
 
* Roma 1:20
Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
 

Paulus menjelaskan bahwa hubungan antara manusia dan Allah. Sedekat mungkin Paulus ingin mendekati cara-pikir pendengarnya, tetapi ia juga memberikan penjabaran baru mengenai pribadi Allah yang hidup.
 

* Kisah 17:28
LAI TB, Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga. 
TR, εν αυτω γαρ ζωμεν και κινουμεθα και εσμεν ως και τινες των καθ υμας ποιητων ειρηκασιν του γαρ και γενος εσμεν
Translit., Interlinear, en {di dalam} autô {Dia} gar {sebab} zômen {kita hidup} kai {dan} kinoumetha {kita bergerak} kai {dan} esmen {kita ada} hôs {seperti} kai {juga} tines {beberapa} tôn kath {dari} humas {kamu} poiêtôn {penyair-penyair} eirêkasin {telah mengatakan} tou {dari Dia} gar {sebab} kai {juga} genos {keturunan} esmen {kita adalah}
 

Ayat 28 diatas, sangat mungkin Paulus mengutip perkataan pujangga Stoa, yaitu Aratus, yang hidup kira-kira 250 sM. Kira-kira dalam tulisan yang sama, pujangga lain seperti Cleanthes, yaitu pengganti Zeno yang mendirikan aliran Stoa yang menganut pantheistis. Atau juga perujuk pada tulisan pujangga Kreta yang bernama Epimenides.

Paulus bermaksud melukiskan kenyataan dengan suatu kata-kata yang sudah dikenal pendengarnya dalam syair-syair Yunani, bahwa semua orang berasal dari Allah dalam artian bahwa mereka adalah makhluk ciptaanNya dan hidup mereka ini berhantung kepadaNya. Allah adalah Bapa dari semua orang dan bahwa manusia adalah saling bersaudara berdasarkan fakta bahwa semua orang diciptakan oleh Allah.
 

* Kisah 17:29 
LAI TB, Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.
TR, γενος ουν υπαρχοντες του θεου ουκ οφειλομεν νομιζειν χρυσω η αργυρω η λιθω χαραγματι τεχνης και ενθυμησεως ανθρωπου το θειον ειναι ομοιον
Translit., Interlinear, genos {keturunan} oun {lalu} huparkhontes {karena kita adalah} tou theou {dari Allah} ouk {tidak} opheilomen {kita seharusnya} nomizein {mengira} khrusô {dengan (patung) rmas} ê {atau} argurô {dengan perak} ê {atau} lithô {dengan batu} kharagmati {dengan barang2 yang dibuat} tekhnês {dari keahlian} kai {dari} enthumêseôs {dari pikiran} anthrôpou {manusia} to theion {Allah} einai {adalah} homoion {sama seperti}
 

Ayat 29, karena Allah adalah pencipta manusia, maka Ia pasti lebih besar daripada manusia. Oleh sebab itu, menyamakan Allah dengan ‘sesuatu yang dibuat’ atau ‘yang dibayangkan’ oleh manusia kemudian ‘diserupakan’ dalam bentuk pantung atau benda berhala lainnya adalah kebodohan yang paling hebat.
 
* Roma 1:22-23
1:22 Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
1:23 Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.

 


* Kisah 17:30
17:30 LAI TB, Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.
TR, τους μεν ουν χρονους της αγνοιας υπεριδων ο θεος τα νυν παραγγελλει τοις ανθρωποις πασιν πανταχου μετανοειν
Translit., Interlinear, tous men {karena itu} oun khronous {masa-masa} tês agnoias {ketidak-tahuan} huperidôn {dahulu tidak menghiraukan} ho theos {Allah} ta nun {sekarang} paraggellei {Ia memberitahukan} tois anthrôpois {kepada manusia-manusia} pasin {semua (orang)} pantakhou {dimana-mana} metanoein {supaya bertobat}

17:31 LAI TB, Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati."
TR, διοτι εστησεν ημεραν εν η μελλει κρινειν την οικουμενην εν δικαιοσυνη εν ανδρι ω ωρισεν πιστιν παρασχων πασιν αναστησας αυτον εκ νεκρων
Translit., Interlinear, dioti {karena} estêsen {Ia telah menetapkan} hêmeran {suatu hari} en hê {ketika} mellei {Ia bermaksud} krinein {menghakimi} tên oikoumenên {umat manusia} en dikaiosunê {dengan adil} en {oleh} andri {seorang} hô {yang} hôrisen{Ia menentukan} pistin {bukti/ iman} paraskhôn {sesudah memberikan} pasin {kepada semua (orang)} anastêsas {(dengan) membangkitkan} auton {Dia} ek {dari} nekrôn {(orang-orang) mati}
 

Allah tidak memandang lagi zaman kebodohan, tetapi kini telah memberikan kepada umat Manusia seluruh pengenalan tentang diriNya. Roma 3:25 mengacu pada masa kesabaran Allah terhadap “dosa-dosa yang telah terjadi dahulu” dan dalam Kisah 14:16 juga mengacu kepada masa kesabaran yang sama. Tetapi kesabaran Allah ada batasnya; sebab seluruh pengenalan tentang diriNya kini telah tersingkap di dalam Kristus, Allah menetapkan manusia untuk bertobat, dan Allah telah menetapkan suatu hari disaat mana Dia dengan adil akan menghakimi dunia melalui ‘Oknum’ yang didalam pribadiNya itu terdapat terang-baru yang telah disampaikan kepada umat manusia. Bukti tentang hal tersebut diberikan berupa kebangkitanNya dari antara orang mati.

Dalam keadaan ini, Paulus tidak berhadapan dengan para penganut agama Yahudi yang sombong, yang meninggikan dirinya sendiri diantara bangsa lainnya. Namun Paulus berbicara diantara para filsuf. Seringkali dipandang oleh sebagian orang, bahwa di Atena ini, Paulus melakukan pendekatan intelektual dan berusaha menjadi seorang filsuf diantara filsuf lainnya, dan bukan memberitakan Injil Yesus Kristus secara sederhana. Namun, pandangan ini tidak benar, sebab inti dari pemberitaan tentang Injil mula-mula adalah kebangkitan Yesus Kristus, dan hal tersebut juga merupakan inti penekanan dari berita yang disampaikan Paulus di Atena.

Kemurahan dan pengampunan dapat diperoleh manusia dengan pertobatan. Dalam bahasa Yunani ada 2 kata untuk pertobatan : metanoia, yang berarti perubahan dalam hati, dan episthrope yang lebih menekankan perubahan sikap hidup. Kata episthrope ini dipergunakan oleh Paulus dalam pemberitaannya di Listra. Namun di Atena ini ia menggunakan kata metanoia, yaitu perubahan dalam hati. Sesudah itu dengan menunjukkan hal yang jelas tentang penghukuman yang akan datang maka Paulus mendesak mereka untuk bertobat.

Dengan demikian, Paulus secara otomatis memberitakan tentang pribadi “Sang Pembebas”, dengan tanpa menyebutkan namaNya lebih dahulu, karena ia lebih mementingkan bahwa inti pertobatan harus lebih dulu dipahami. Seperti halnya pada pekerjaan Yesus sendiri, sebagaimana kita jumpai di dalam kitab-kitab Injil, maka dalam memberitakan tentang Dia kepada dunia yang belum mengenalNya, senantiasa terdapat pergumulan dalam mencari kata-kata terutama dalam pemberitaan untuk pertama kalinya tentang sifat diri Yesus yaitu dwitunggal (Allah-manusia) dan SalibNya. Hanya iman sajalah yang dapat menangkap hal itu, oleh sebab itu hanya iman yang dapat menerima rahasia itu.

Dengan langsung berbicara tentang kebangkitan, Paulus menggambarkan satu-satunya Oknum, yang akan menghakimi, tetapi yang juga akan menebus dan membawa damai.
 

* Kisah 17:32
LAI TB, Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata: "Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu."
TR, ακουσαντες δε αναστασιν νεκρων οι μεν εχλευαζον οι δε ειπον ακουσομεθα σου παλιν περι τουτου
Translit., Interlinear, akousantes {Ketika mendengar} de {lalu} anastasin {kebangkitan} nekrôn {(orang-orang) mati} hoi men {sebagian} ekhleuazon {mengejek} hoi {yang lain} de eipon {berkata} akousometha {kami akan mendengar} sou {engkau} peri toutou {tentang ini}
 

Telah ada dalam kisah Yunani Kuno “Tragedy Aeschylus” yang menggambarkan bahwa waktu sidang Aeropagus didirikan oleh dewa pelindung Atena, dewa Apollos mengatakan : “Tapi waktu bumi meminum habis darah seseorang, bila ia sudah mati tidak ada lagi kebangkitan” Kata Yunani yang sama, yaitu anastasis (kebangkitan) dipakai oleh Paulus dalam khotbahnya ini.

Pasti paling sulit bagi para filsuf Yunani untuk menerima ajaran tentang kebangkitan tubuh dan adanya suatu hari penghakiman. Berita tentang keabadian pribadi di dalam keadaan tanpa tubuh jasmani mungkin masih dapat diterima, tetapi berita tentang kebangkitan tubuh merupakan berita yang “tidak bijaksana”.

Ajaran tentang kebangkitan tidak dapat diterima oleh sebagian pengikut Stoa dan Epikuros, oleh sebab – meskipun berbeda – kedua aliran ini menolak kekekalan jiwa. Ejekan-ejekan adalah senjata yang paling kuat bagi si-jahat untuk menutup jalan bagi kelebaran Kerajaan Allah. Sementara ejekan-ejekan dari sebagian orang itu cukup pedas, tetapi ada juga yang lainnya yang bersikap sopan dan mendiskusikannya lebih lanjut. Namun Paulus tidak mengurangi amanat Injil, tetapi ia telah memberitakan Injil sedemikian rupa sehingga bisa langsung menusuk inti filsafat Yunani. Kemudian, berakhirlah pertemuan itu dan Paulus pergi meninggalkan mereka :

 
* Kisah 17:33
LAI TB, Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka.
TR, και ουτως ο παυλος εξηλθεν εκ μεσου αυτων
Translit., Interlinear, kai houtôs {demikianlah} ho paulos {paulus} exêlthen {keluar} ek {dari} mesou {antara} autôn {mereka}
 

c. HASIL PENGINJILAN :


* Kisah 17:34
Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan dia dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Areopagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka.
TR, τινες δε ανδρες κολληθεντες αυτω επιστευσαν εν οις και διονυσιος ο αρεοπαγιτης και γυνη ονοματι δαμαρις και ετεροι συν αυτοις
Translit., Interlinear, tines {beberapa} de {tetapi} andres {orang-orang} kollêthentes {yang bergabung} autô {dengan Dia} episteusan {percaya} en {di antara} hois {orang-orang ini} kai {juga} dionusios {dionisius} ho areopagitês {anggota dewan aeropagus } kai {dan} gunê {seorang perempuan } onomati {dengan nama} damaris {damaris} kai {dan} heteroi {orang-orang lain} sun {bersama} autois {dengan mereka}


Ada suatu kritikan yang didasarkan penilaian bahwa, di Atena ini, hanya ada sedikit orang yang menjadi percaya. Bahkan tidak pernah disebutkan tentang adanya jemaat di Atena.
“Orang-orang yang pertama-tama bertobat di Akhaya” (1 Korintus 16:15) pun berada di Korintus dan bukan di Atena.
 
Namun, pengabaran Injil yang dilakukan Paulus, tetap menuai hasil, ia tidak gagal secara mutlak, sebab ada beberapa orang yang menggabungkan diri dengan dia dan menjadi percaya. Salah seorang diantara mereka adalah anggota Aeropagus itu sendiri. Tidak ada alasan yang memadai untuk menganggap bahwa penginjilan Paulus di Atena ini adalah gagal, dengan dasar penilaian bahwa Paulus menggunakan ‘pendekatan’ yang keliru. Tidak tercapainya jumlah yang besar dari orang-orang yang bertobat adalah dikarenakan sikap dari orang-orang Atena itu sendiri menolak Injil Kristus.

Pekerjaan pengabaran Injil memang tidak selamanya membuahkan petobat baru dalam jumlah besar. Kita bisa ingat bahwa pekerjaan Yesus sendiri, di beberapa tempat, ada satu waktu dimana Ia tidak dapat bekerja, yang disebabkan oleh ketidak-percayaan mereka (Matius 13:58).

Namun kita bisa tetap melihat berkat karunia yang diterima oleh sebagian orang di Atena ini, bahwa ada beberapa orang terkemuka yang menjadi percaya, malah salah satu diantaranya adalah anggota Dewan.


* 1 Korintus 2:4
Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh



Ayat diatas, Paulus mungkin merujuk pada perenungan akan kejadian saat ia dia Atena. Dan bisa kita lihat dalam sepanjang kitab PB, Paulus dikenal sangat aktif dalam mengabarkan Injil, mengajar/ menggembalakan jemaat baik Yahudi maupun non Yahudi , dengan terobosan-terobosan baru saat itu, yang menjadikan ia sebagai salah satu Rasul yang utama.


5. PENUTUP



Mengenal nama Allah adalah sesuatu yang penting. Namun hendaklah kita senantiasa bijaksana. Terjemahan TANAKH yang tertua yaitu SEPTUAGINTA menterjemahkan kata Ibrani " אלהים - 'ELOHIM" yang sepadan dengan kata Yunani "θεος - THEOS". Sebuah kata yang juga digunakan oleh orang-orang diluar Kristus, orang non Yahudi kalangan pagan dalam menyebut sesembahannya. Namun secara jelas "θεος - THEOS" adalah gelar bagi Yesus Kristus juga sebuah sebutan bagi Bapa kita. Kata "θεος - THEOS" bertebaran dalam naskah bahasa Asli Perjanjian Baru, dari kata "θεος - THEOS" ini diperkenalkan kemurahan Allah kita yang telah menawarkan keselamatan bagi siapa saja yang percaya kepadaNya :


* Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

TR, ουτως γαρ ηγαπησεν ο θεος τον κοσμον ωστε τον υιον αυτου τον μονογενη εδωκεν ινα πας ο πιστευων εις αυτον μη αποληται αλλ εχη ζωην αιωνιον
Translit., Interlinear, houtôs {demikianlah} gar {harena} êgapêsen {mengasihi} ho theos {Allah} ton kosmon {(manusia di) dunia} hôste {sehingga} ton huion{anak} autou {-Nya} ton monogenê {yang tunggal/ yang unik} edôken {Ia telah memberikan} hina {supaya} pas {setiap (orang yang)} ho pisteuôn {percaya} eis {kepada} auton {Dia} mê {tidak} apolêtai {menjadi binasa} all {melainkan} ekhê {beroleh} zôên {hidup} aiônion {kekal}
 

Rasul Paulus sangat mengerti bahasa-bahasa, sebagai seorang Ibrani, ia berbahasa Ibrani, sebagai seorang intelektual dan seorang filsuf, ia juga berbahasa Yunani, sebagai seorang warga negara Roma iapun berbahasa latin. Dan sebagai seorang dengan latar belakang Farisi tentu saja sangat mengenal siapa itu YHVH ELOHIM. Namun dari kisah yang dicatat dalam Kitab Kisah Para Rasul 17:16-34 ini dengan jelas menulis bahwa ia tidak memaksakan istilah Ibrani "YHVH" ataupun istilah 'ELOHIM, sebaliknya ia dengan luwes menggunakan nama "ilah asing" sebagai Allah yang disembahnya.

Dalam pertobatannya Rasul Paulus juga sangat mengenal pribadi Yesus Kristus dan ia mendapat wahyu khusus dari Kristus (1 Korintus 15:8; Galatia 1:15-16; bandingkan: Galatia 9:1). Yesus Kristus lah yang menjadi pusat dari pemberitaannya dalam menginjil. Sebagaimana kemurahan Allah dalam Yesus Kristus dinyatakan bagi semua bangsa. Di dalam wahyu khusus Kristus itu Paulus sekaligus dipanggil menjadi rasul orang kafir/ non Yahudi/ kaum Goyim (bandingkan Roma 15:15-16; Galatia 2:7). Sehingga pemakaian bahasa tertentu, atau panggilan sesembahan dengan dialek tertentu tidak lagi terlalu penting.


Yesus Kristus, universal!


Image


Nama Yesus yang aslinya dalam bahasa Ibrani lazimnya dipanggil dengan " יהושע - YEHÕSYÛA'" juga dipanggil dengan " ישוע - YESYÛA'" (dalam dialek Ibrani-Aramaik); kemudian ditransliterasikan dalam bahasa Yunani menjadi "ιησους - IESOUS", Dalam bahasa Inggris namaNya dikenal dengan JESUS, orang Chinese mengenalnya dengan YESU, dan kita yang behasa indonesia mengenalnya dengan nama YESUS, dan masih banyak pelafalan namaNya dalam bahasa-bahasa dan dialek-dialek yang lain.

Adanya terjemahan TANAKH dalam SEPTUAGINTA yang sudah ada 3 abad sebelum era Yesus Kristus, dan kemudian Alkitab Perjanjian Baru kita ditulis dalam bahasa non Yahudi, adalah suatu isyarat bahwa Allah yang kita sembah, tidak mementingkan 'bahasa tertentu' dalam mengenal namaNya.


Haleluyah!


Blessings in Christ,
                                                  





Sumber :
Ds. Hvd Brink, Kisah Para Pasul
The Wycliffe Bible Commentary
Dan beberapa sumber lain.




Artikel terkait :

- Apakah "YAHWEH" nama TUHAN yang Paling Sahih? , di apakah-yahweh-nama-tuhan-yang-paling-sahih-vt1710.html#p6977

- YHVH – YEHOVÂH, Studi Kata, di viewtopic.php?p=22#22

- Pemakaian Nama YHVH Sebagai "Nama Berhala", di viewtopic.php?p=1166#1166

- ALLAH ADALAH BERHALA?, di allah-adalah-berhala-vt698.html#p1627